Skripsi
Skripsi adalah istilah
yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan suatu karya
tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian sarjana S1 yang
membahas suatu permasalahan/ fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan
menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku.
Skripsi
bertujuan agar mahasiswa mampu menyusun dan menulis suatu karya ilmiah, sesuai
dengan bidang ilmunya. Mahasiswa yang mampu menulis skripsi dianggap mampu
memadukan pengetahuan dan ketrampilannya dalam memahami, menganalisis,
menggambarkan dan menjelaskan masalah yang berhubungan dengan bidang keilmuan
yang diambilnya.
Proses dari penyusun skripsi adalah
sebagai berikut:
Pengajuan judul skripsi
Pengajuan proposal skripsi
Seminar proposal skripsi
Setelah penulisan dianggap sempurna
oleh Pembimbing I dan Pembimbing II, mahasiswa diuji hasil tulisan dari
penelitian karya ilmiahnya tersebut.
Karakteristik
skripsi
- Merupakan karya ilmiah sehingga harus dihasilkan melalui metode ilmiah.
- Merupakan laporan tertulis dari hasil penelitian pada salah satu aspek kehidupan masyarakat atau organisasi (untuk ilmu sosial). Hasil penelitian ini dikaji dengan merujuk pada suatu fenomena, teori atau hasil-hasil penelitian yang relevan yang pernah dilaksanakan sebelumnya.
2. Sifat dan Ruang
Lingkup Skripsi
1. Skripsi untuk Program Strata I
2. bersifat penelitian yang sesuai dengan
cabang ilmu yang diasuh masing-masing
- bagian, artinya disiplin ilmu bagian harus menjadi pokok dasar permasalahan.
- Ruang lingkup atau batasan penelitian yang dipakai sebagai acuan adalah semua kegiatan
- pencarian, penyelidikan, dan percobaan secara ilmiah dalam suatu bidang tertentu,
- untuk mendapatkan fakta atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan mendapatkan
- pengertian baru dan meningkatkan ilmu dan teknologi. Secara mendasar skripsi dibagi
- menjadi dua kelompok :
a.
Penelitian eksperimen
1. Penelitian eksperimen merupakan penelitian
yang dapat mengendalikan dan
- memanipulasi variabel bebas dalam penelitian. Eksperimen mempertimbangkan
- variabel perlakuan, variabel kontrol, dan variabel rambang atau kendali.
1)
Penelitian eksperimen laboratorium, mempunyai ciri
sebagai berikut :
1.
Dilaksanakan dalam ruangan terbatas,
dengan pengendalian variabel bebas yang sangat ketat.
2.
Mudah dilaksanakan randomisasi.
3.
Internal validity tinggi (dapat
diterapkan dalam keadaan yang sama,
dengan tingkat
keberlakuan yang tinggi).
3.
Eksternal validity rendah
(tidak dapat digeneralisasi terhadap kondisi yang
berlainan).
4. Bersifat
menguji hipotesis atau teori, bukan untuk pemecahan masalah yang berhubungan
dengan praktis.
2)
Penelitian eksperimen lapangan, mempunyai ciri
sebagai berikut :
a)
Dilaksanakan dalam lingkungan alami dengan keadaan wajar,pengendalian variabel
bebas maksimal.
b)
Sukar melaksanakan randomisasi.
c)
Eksternal validity (dapat digeneralisasikan pada populasi).
d)
Bersifat menguji hipotesis, teori, atau mencari pemecahan masalah yang berhubungan
dengan praktis.
b.
Penelitian ex post facto, mempunyai ciri sebagi
berikut:
Penelitian
ex post facto adalah penelitian empiris, peneliti tidak dapat mengendalikan
variabel-variabel bebas secara langsung, karena variabel tersebut telah terjadi
atau variabel tersebut tidak dapat dimanipulasi. Ciri-ciri penelitian ex
post facto adalah :
1)
Variabel bebas tidak dapat dimanipulasi.
2)
Variabel yang diamati hanya akibatnya.
3)
Kesimpulan berdasarkan pada suatu prasangka (cenderung untuk memilih apa yang
sebelumnya terjadi sebagai penyebabnya).
4)
Kebenaran hipotesis masih diragukan.
5)
Randomisasi tidak dapat dilakukan secara sempurna.
6)
Objek penelitian dikelompokkan berdasarkan self selection.
7)
Dianjurkan untuk menguji beberapa hipotesis alternatif atau hipotesis control (tidak
dibenarkan memihak pada salah satu hipotesis).
c.
Penelitian survei, mempunyai ciri sebagai berikut :
Penelitian survei adalah jenis penelitian yang
mempelajari populasi (universal) kecil maupun besar dengan mempergunakan dan
mempelajari sampel yang berasal dari populasi untuk mengungkapkan hal-hal
seperti relative incident, penyebaran (distribution), dan
pengaruh timbal balik antar variabel:
1)
Variabel sampel harus representatif dan dapat digeneralisasi dalam populasi tertentu.
2)
Melaksanakan teknik sampling bagi populasi yang besar.
3)
Jenis data yang dipakai adalah data primer, jika ada data sekunder, tersier hanya
sebagai data pendukung.
d.
Penelitian pustaka, mempunyai ciri sebagai berikut :
1)
Data yang diperoleh dapat bersifat kuantitas, kualitas atau kedua-duanya.
2)
Sumber pustaka yang dipakai minimal 25 (dua puluh lima) sumber pustaka dengan
rincian:
a)
Text book 2 (dua) s/d 5 (lima) buah buku.
b)
Journal minimal 10 buah yang terdiri dari 5 (lima) buah journal non
elektronik
dan 5 (lima) journal elektronik (internet).
c)
Sumber referensi lain maksimal 5 (lima) buah buku/majalah/ dan lain-lain,
misalnya
dari instansi, WHO, Depkes, komunikasi pribadi, tesis, dan
disertasi.
3.
Pelaksanaan Penyusunan Skripsi
Mahasiswa diwajibkan mengikuti tahapan-tahapan
secara runtut atau berkesinambungan dalam melaksanakan pembuatan skripsi,
yaitu: tahap pertama wajib membuat proposal dan tahap berikutnya membuat
skripsi.
1.
Format Penulisan Proposal
a.
Bagian umum proposal
1)
Sampul Luar
2)
Judul
3)
Halaman Pengesahan
4)
Daftar Isi
5)
Daftar Tabel
6)
Daftar Gambar
7)
Daftar Lampiran
b.
Bagian batang tubuh proposal
1)
Pendahuluan
a)
Latar Belakang Permasalahan
b)
Permasalahan
c)
Tujuan Penelitian
d)
Manfaat Penelitian
2)
Tinjauan Pustaka
3)
Landasan Teori dan Hipotesis
4)
Metode Penelitian
5)
Pembiayaan (jika perlu ditampilkan)
c.
Bagian akhir proposal
1)
Daftar Pustaka
2)
Lampiran
2.
Format Penulisan Skripsi
a.
Bagian umum skripsi
1)
Judul
2)
Halaman Persyaratan
3)
Halaman Pernyataan Berita Acara Ujian/ Kelulusan
4)
Halaman Pengesahan Pembimbing dan Pembimbing Pendamping
5)
Halaman Pengesahan Dekan
6)
Halaman persembahan (kalau ada)
7)
Halaman Pernyataan Keaslian Penelitian
8)
Kata Pengantar
9)
Daftar Isi
10)
Daftar Tabel
11)
Daftar Gambar
12)
Daftar Lampiran
13)
Daftar Arti Singkatan
14)
Intisari
15)
Abstrak
b.
Bagian batang tubuh skripsi
1)
Pendahuluan
a)
Latar Belakang
b)
Permasalahan
c)
Keaslian Penelitian
d)
Tujuan Penelitian
e)
Manfaat Penelitian
2)
Tinjauan Pustaka
3)
Landasan Teori dan Hipotesis
a)
Landasan Teori
b)
Hipotesis
4)
Metode Penelitian
5)
Hasil Penelitian dan Pembahasan
a)
Hasil Penelitian
b)
Pembahasan
6)
Kesimpulan dan Saran
a)
Kesimpulan
b)
Saran
c.
Bagian akhir skripsi
1)
Daftar Pustaka
2)
Lampiran
3.
Penjelasan Format Proposal dan Skripsi
a.
Bagian Umum
1)
Sampul luar
Proposal dijilid
dengan sampul sesuai jurusan.Sampul luar diberi tulisan sama dengan yang
tertera pada halaman judul dan ditulis dengan tinta hitam atau emas.Skripsi dijilid
dengan sampul luar kertas tebal berlapiskan linen polos berwarna .Sampul luar
diberi tulisan sama dengan yang tertera pada halaman judul dan ditulis dengan
tinta keemasan (kuning).Tahun ditentukan oleh tahun kelulusan mahasiswa ujian
skripsi.
2)
Halaman sampul dalam atau halaman judul
Halaman judul baik pada proposal maupun skripsi
harus memuat judul proposal atau judul skripsi, lambang Universitas, nama
penulis,nomor mahasiswa (lengkap), Diknas, Fakultas, Tahun.
3)
Halaman persyaratan
Halaman judul baik pada proposal maupun skripsi
harus memuat judul proposal atau judul skripsi, lambang Universitas, tujuan
pembuatan skripsi, nama penulis, nomor mahasiswa, Diknas, Fakultas, Tahun
(contoh lampiran II).
a)
Judul proposal atau judul skripsi, harus menggambarkan dan sesuai
dengan ruang lingkup penelitian, baik dalam segi kuantitas maupun kualitas
sehingga tidak menimbulkan masalah (salah persepsi). Judul dibuat sesingkat
mungkin, dianjurkan terdiri dari sepuluh sampai dua puluh kata dan tidak ada
singkatan.
b)
Lambang Universitas, bentuk lambang atau simbol harus sesuai dengan bentuk yang
resmi yang dipakai oleh Universitas dengan ukuran garis tengah 6 cm.
c)
Nama penulis harus ditulis lengkap dan tidak boleh disingkat, gelar akademik
yang telah diperoleh tidak boleh dicantumkan.
d)
Nomor mahasiswa ditulis sesuai dengan kartu mahasiswa.
e)
Tujuan pembuatan skripsi ditulis seperti contoh di dalam lampiran.
f)
Tahun skripsi adalah tahun saat mahasiswa mempertahankan skripsi dalam ujian
akhir skripsi di depan tim penguji.
4)
Halaman berita acara ujian/kelulusan
Halaman berita acara ujian/ kelulusan pada skripsi
harus memuat judul skripsi, lambang Universitas, nama penulis, nomor
mahasiswa,pernyataan kelulusan, tanda tangan tim penguji, Diknas, Fakultas,
Tahun.
5)
Halaman pengesahan Pembimbing dan Pembimbing Pendamping
Lembar pengesahan, lambang
Universitas,tanggal-bulan-tahun, persetujuan Pembimbing dan Pembimbing Pendamping.
6)
Halaman pengesahan Dekan
Lembar pengesahan, lambang
Universitas,tanggal-bulan-tahun, persetujuan Dekan Fakultas.
7)
Halaman persembahan (kalau ada)
Penulis diberi keleluasaan untuk mencurahkan hati
nuraninya dengan bahasa tulisan yang tertuang dalam skripsi (maksimal satu
halaman). Uraian dalam halaman persembahan ini, harus disetujui oleh
pembimbing. Meletakkan tulisan dalam halaman persembahan bebas, (di kanan,
kiri, tengah, atau bawah).
8)
Halaman pernyataan keaslian penelitian
Penulis harus secara jujur menyatakan keaslian
penelitian, penelitian yang dilakukan bukan merupakan jiplakan/ tiruan
(plagiat) dari penelitian terdahulu.
9)
Kata pengantar
Kata pengantar berisi antara lain:
a)
Beberapa penjelasan tentang alasan pemilihan masalah penelitian.
b)
Ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu
terlaksananya skripsi.
c)
Penjelasan-penjelasan lain, misalnya ada perubahan sedikit dari rencana
semula karena ada masalah atau
kekurangan-kekurangan.
d)
Kata pengantar tidak berisi kata-kata atau hal-hal yang bersifat ilmiah.
10)
Daftar Isi
Berisi tentang gambaran menyeluruh skripsi yang
diajukan dalam suatu urutan butir-butir yang sistematis. Daftar isi diketik
dengan jarak satu setengah spasi, jika ada dalam satu sub bab di ketik satu
spasi.
11)
Daftar tabel
Bagian ini dibuat apabila dalam skripsi terdapat
tabel. Penomoran table dilakukan secara berurutan dan memuat judul tabel
disertai dengan nomor halaman yang bersangkutan, sedangkan antar baris dalam
judul table diketik satu spasi.
12)
Daftar gambar
Bagian ini dibuat apabila dalam skripsi terdapat
gambar atau grafik.Memuat urutan dari judul semua gambar, baik yang berupa
grafik, foto, dan bentuk lain. Penulisan antara judul gambar diketik satu
setengah spasi,sedangkan antar baris dalam judul gambar diketik satu spasi.
13)
Daftar arti singkatan
Daftar arti singkatan dibuat jika dalam penulisan
terdapat lebih dari 5 singkatan istilah yang digunakan lebih dari satu kali.
Singkatan disusun secara alfabetis dan diberi kata perpanjangannya.
14)
Intisari
Bagian ini memuat uraian singkat tetapi lengkap
tentang:
a)
Masalah yang dihadapi, ruang lingkup, serta tujuan yang hendak
dicapai.
b)
Metode penelitian yang dipakai.
c)
Hasil penelitian.
d)
Kesimpulan.
Intisari ditulis tidak lebih dari 4 alinea dan
berisi tidak lebih dari 250 kata.Intisari diketik satu spasi dan harus lengkap
memuat tujuan, materi dan metode penelitian, serta hasil dan kesimpulan. Selain
itu tidak disertakan sitasi pustaka, merupakan empat alinea, dibatasi satu
halaman atau sekitar 250 kata. Di bawah baris terakhir, ditulis Kata Kunci (Key
Word) yang terdiri dari beberapa kata (maksimal 6 kata) yang menyatakan ke
dalam indeks mana penelitian dapat dimasukkan. Kata pertama dari kata kunci disarankan
merupakan kata benda, karena kata kunci menyatakan indeks suatu penelitian atau
skripsi. Disarankan urut-urutan kata dalam kata kunci mengacu pada urut-urutan
objek, perlakuan, ubahan dalam penelitian,bukan merupakan urutan kata muncul
dalam judul penelitian.
15)
Abstract
Abstract adalah
sama dengan intisari, tetapi ditulis dalam bahasa Inggris.Karena abstract merupakan
terjemahan dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Inggris, dan isi berupa
sesuatu yang sudah terjadi, maka penerjemahan intisari harus menggunakan bentuk
past tense.
b.
Bagian batang tubuh
Bagian batang tubuh atau bagian utama suatu skripsi
ditulis dengan huruf Times New Roman ukuran 12, berisi:
1)
Pendahuluan
Pendahuluan berisi uraian untuk menuju ke pokok
persoalan yang sebenarnya. Pendahuluan berisi:
a)
Latar belakang masalah
Bagian ini berisi tentang alasan mengapa masalah
yang dikemukakan perlu diteliti. Sehubungan dengan hal tersebut, perlu
keterangan singkat baik yang diperoleh dari pustaka maupun pengalaman pribadi
yang berkaitan erat dan melatarbelakangi masalah. Masalah timbul karena ada kesenjangan
antara fakta dan fakta, antara teori dan fakta, dll.
b)
Perumusan masalah
Bagian ini memuat penjelasan mengapa masalah itu
dipandang menarik,penting, dan perlu diteliti untuk mencari pemecahannya.
Perumusan masalah dinyatakan dalam bentuk kalimat tanya.
c)
Keaslian penelitian
Keaslian penelitian dikemukakan dengan menunjukkan
bahwa masalah yang dihadapi belum pernah dipecahkan oleh peneliti terdahulu
atau dinyatakan dengan tegas beda penelitian ini dengan penelitian terdahulu.
d)
Tujuan penelitian
Bagian ini berisi penjelasan mengenai hasil yang
akan dicapai.
e)
Faedah dan manfaat yang diharapkan
Bagian ini berisi uraian faedah dan manfaat hasil
penelitian bagi pembangunan negara dan atau pengembangan serta penerapan ilmu pengetahuan
dan bagi masyarakat.
2)
Tinjauan Pustaka
Bagian ini memuat uraian sistematis tentang teori
dan hasil-hasil penelitian yang didapat oleh penulis atau peneliti terdahulu
yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan.
3)
Landasan teori dan hipotesis
Bagian ini terdiri dari landasan teori dan rumusan
hipotesis.
a)
Landasan teori
Landasan teori dijabarkan dari tinjauan pustaka dan
disusun sebagai tuntunan untuk memecahkan masalah penelitian dan merumuskan hipotesis.
Landasan teori dapat berbentuk uraian kualitatif, model matematis, atau
persamaan-persamaan yang langsung berkaitan dengan bidang ilmu yang diteliti.
Dalam landasan teori tidak diperlukan penulisan sumber pustaka.
b)
Rumusan Hipotesis
Hipotesis memuat pernyataan singkat yang dijabarkan
dari landasan teori dan merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang
dihadapi, tetapi masih perlu dibuktikan kebenarannya. Penelitian yang bersifat
diskriptif ada kemungkinan tidak memerlukan hipotesis.
4)
Metode penelitian
Cara penelitian merupakan uraian terpadu dan
sistematis mengenai cara mengambil dan menganalisis data yang dikumpulkan.
Metode penelitian terdiri dari :
a)
Jenis penelitian
Diterangkan jenis penelitian yang brnar – benar
untuk memecahkan masalah yang terkait dalam penelitianeksperimen, non
eksperimen yang terkait dalam penelitian
b)
Identifikasi Variabel
Diterangkan macam – macam variable yang terlibat,
minimal dua variable yaitu variable pengaruh dan variable terpengaruh
c)
Definisi operasional
Diterangkan secara jelas definisi operasional
variable yang akan dipakai dalam penelitian sehingga dapat dibaca alat ukur
yang akan dipakai dan data yang didapat.
d)
Populasi / sampel / subjek / objek penelitian
Diterangkan ruang lingkup sasaran yang akan dicapai,
baik yang melibatkan masyarakat atau individu. Teknik pendekatan mendapatkan sasaran
tersebut perlu dijelaskan secara rinci.
e)
Bahan dan alat
Bahan dan alat yang harus disajikan pada laporan
terbatas pada bahan
(materi)
dan alat utama yang diperlukan untuk penelitian dan harus disebutkan
spesifikasinya. Peneliti diwajibkan menyertakan gambar atau bagan yang disertai
keterangan rinci jika alat dibuat sendiri. Bahan alat bantu tidak diuraikan
dalam laporan.
f)
Jalannya Penelitian
Jalannya penelitian perlu dijelaskan jenis
pendekatan yang dipakai untuk mendapatkan data, melalui pendekatan
laboratorium, klinik, survey,observasi, dll.
g)
Analisis data
Data yang didapat dianalisis statistic secara
kuantitatif atau kualitatif,selain itu dapat berupa analisis statistic
parametric atau non parametric.
h)
Alur Penelitian
Berisi gambar alur atau skema jalannya penelitian.
5)
Hasil penelitian dan pembahasan
Bab
ini memuat hasil penelitian dan pembahasan yang disusun terpisah menjadi sub
anak judul tersendiri (sub bab).
a)
Hasil Penelitian
Bagian yang memuat hal yang diperoleh setelah
penelitian dilakukan.Hasil penelitian hendaknya disajikan dengan jelas, logis,
berkaitan yang satu dengan yang lain dan mengarah pada satu tujuan, sehingga
mudah dimengerti atau dapat memberi jawaban atas permasalahan yang sedang diselidiki.
Hasil penelitian dapat berupa gambar, table, foto, dan grafik yang kesemuanya
harus disertai nomor dan keterangan atau judul yang jelas, sehingga dapat
berdiri sendiri. Hasil dan kesimpulan analisis statistik hendaknya ditulis
secara jelas dan merupakan uraian dari hasil penelitian.
b)
Pembahasan
Bagian ini memuat tentang arti penemuan – penemuan
yang telah diperoleh, kelemahan – kelemahan yang ada, hubungan antara satu
fakta dengan fakta yang lain, baik fakta yang telah didapat maupun yang telah ditemukan
oleh peneliti terdahulu. Hipotesis yang telah diuji hendaknya ditelaah secara
kritis menurut alur yang logis, serta dikemukakan aspek – aspek baru yang
penting. Hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak, beserta
alasannya.
6)
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan dan saran diuraikan dalam anak sub judul
yang terpisah.
a)
Kesimpulan
Bagian
ini memuat tentang keputusan hasil penelitian yang telah dilakukan, arti hasil
analisis yang telah diuraikan dan implikasi lanjut yang diperlukan. Kesimpulan
hendaknya diuraikan secara singkat, jelas, padat menurut urutan yang
sistematis. Kesimpulan itu penting, oleh karena itu harus disebutkan dalam
intisari dan pembahasan.
b)
Saran
Saran dibuat berdasarkan pengalaman dan pertimbangan
penulis, dan ditujukan kepada para peneliti bidang sejenis yang ingin
melanjutkan atau mengembangkan peneliti yang telah dilakukan. Saran tidak merupakan
keharusan.
c.
Bagian Akhir
1)
Daftar pustaka
Bagian
ini berisi sumber pustaka yang dipergunakan untuk keperluan penelitian
dimaksudkan agar para pembaca dapat menemukan kembali sumber informasi yang
dikemukakan atau menjadi dasar penelitian. Sumber pustaka dapat berupa buku
teks, monograf, majalah ilmiah/ jurnal ilmiah,makalah seminar, laporan penelitian,
website dan lain – lain. Sumber pustaka hendaknya berasal dari kalangan
terbaru. Daftar pustaka tidak bernomor dan ditulis lengkap dengan menggunakan
system nama tahun (system Harvaad) sesuai urutan alfabetis.
2)
Lampiran – lampiran
Berbagai hal yang ada kaitannya dengan penelitian
tetapi tidak perlu dimasukkan dalam karangan utama, dapat ditulis pada
lampiran. Lampiran tidak perlu mengganggu isi karangan utama. Lampiran dapat
berisi : Tabel utama, perhitungan – perhitungan, bentuk – bentuk kuesioner,
peta formulir, dokumen asli dan lain – lain (bagian ini tidak selalu ada).
C.
TEKNIK PENULISAN PROPOSAL DAN SKRIPSI
1.
Aturan Umum
a.
Bahan
Proposal dan bahan skripsi dibuat diatas kertas HVS
(80 gram) warna putih,
diketik
dengan tinta hita, dan dijilid rapi.
b.
Ukuran Proposal dan skripsi
Proposal dan skripsi dibuat dengan ukuran kertas
kuarto (21 x 28,5cm).
c.
Tata cara pengetikan proposal dan skripsi
Pengetikan dilakukan sesuai dengan ketentuan berikut
:
1)
Jenis huruf
a)
Huruf Times New Roman ukuran 12
b)
Huruf miring atau garis bawah dipakai untuk kata yang belum baku dalam bahasa
Indonesia.
2)
Jarak baris
Jarak baris dibuat 2 spasi, kecuali kutipan
langsung, daftar (table, gambar,lampiran), dan keterangan gambar, intisari dan
daftar pustaka, diketik dengan jarak 1 spasi ke bawah.
3)
Batas Tepi
Kiri 4 cm, atas 4 cm, bawah dan kanan masing –
masing 3 cm.
4)
Judul bab, sub judul, anak sub judul dan sub anak judul
a)
Judul bab harus ditulis dengan huruf besar (kapital) semua dan diatur supaya
simetris ditengah-tengah dan dicetak tebal, dengan jarak 4 cm dari tepi atas
tanpa diakhiri dengan titik.
b)
Sub judul ditulis simetris di tengah-tengah, semua kata dimulai dengan huruf
besar (kapital) kecuali kata penghubung dan kata depan, dan semua dicetak
tebal, tanpa diakhiri dengan titik. Kalimat pertama sesudah sub judul diketik
mulai dengan alinea baru.
c)
Anak sub judul diketik mulai dari batas tepi kiri dan diberi garis bawah atau
dicetak tebal, tetapi hanya huruf pertama saja yang berupa huruf besar, tanpa diakhiri
dengan titik. Kalimat pertama sesudah anak sub judul dimulai dengan alinea
baru.
d)
Sub anak judul ditulis masuk (tab 1,0 cm), tidak diikuti dengan titik dan
diberi garis bawah atau dicetak tebal. Kalimat yang menyusul kemudian, diketik
ke belakang dalam satu baris dengan anak sub judul.
5)
Penomoran halaman, gambar, dan table
a)
Mulai dari halaman pertama, sesudah sampul depan sampai dengan daftar lampiran
(proposal) dan abstract (skripsi), halaman diberi nomor urut dengan
angka Romawi kecil (I, ii, iii dst).
b)
Mulai Bab I sampai dengan halaman daftar pustaka diberi nomor urut
dengan angka Arab (1,
2, 3 dst).
c)
Nomor halaman ditempatkan di sebelah tengah bawah untuk awal babdan selanjutnya
pada bagian kanan bawah.
d)
Nomor halaman diketik dengan jarak 1,5 cm dari bawah.
e)
Tabel (daftar) diberi nomor urut dengan angka Romawi besar.
f)
Gambar diberi nomor urut dengan angka Arab.
g)
Nomor urut persamaan yang berbentuk rumus matematika, reaksi kimia, dan
lain-lainnya ditulis dengan angka Arab di dalam tanda kurung ( ) dan
ditempatkan di dekat batas tepi kanan.
h)
Lampiran tidak diberi nomor halaman tetapi diberi nomor lampiran dengan huruf
Romawi besar_dan judul lampiran pada tepi kiri atas.
6)
Bilangan dan satuan
a)
Bilangan diketik dengan angka, kecuali bilangan, lambing, atau rumus kimiawi
pada permulaan kalimat harus dieja, misalnya Sepuluh ekor tikus.
b)
Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan dengan titik, misalnya berat plak
gigi 25,5 mg.
c)
Satuan ditanyakan dengan singkatan resminya tanpa titik di belakangnya,
misalnya m,g, kg.
7)
Penulisan kata yang tidak termasuk bahasa Indonesia
Kata-kata asing, kata-kata dari bahasa daerah dan
semua kata yang bukan dari bahasa Indonesia harus dicetak miring (italic).
Misalnya : et al.,
sundulen,
mottled enamel.
8)
Penulisan singkatan kata asing
Dalam penulisan karena keterbatasan tempat atau
suatu pertimbangan lain
kadang-kadang
diperlukan menyingkat kata. Penyingkatan kata-kata asing sesuai dengan aturan
yang sudah baku, misalnya: dentistry disingkat dent.
9)
Lain-lain
a)
Bab dan pokok isi harus menggunakan halamn baru.
b)
Pengetikan tidak boleh bolak balik.
c)
Kesalahan dibentuk sebelum skripsi dijilid.
d)
Kalimat pertama setiap alinea diketik mulai tab 1 cm.
d.
Bahasa
1)
Bahasa yang dipakai
Bahasa yang dipakai ialah bahasa Indonesia dan
bahasa Inggris yang baku dan benar (ada subjek dan predikat), agar lebih
sempurna ditambahkan dengan objek dan keterangan.
2)
Bentuk kalimat
Kalimat-kalimat tidak boleh menampilkan orang
pertama atau orang kedua (saya, kita, engkau, dan lainnya), tetapi dibuat
berbentuk pasif. Penyajian ucapan terima kasih pada prakata, kata saya diganti
penulis.
3)
Istilah
a)
Istilah yang dipakai ialah istilah Indonesia atau sudah di Indonesiakan.
b)
Istilah asing ditulis miring atau diberi garis bawah.
4)
Kesalahan yang sering terjadi
a)
Kata penghubung, seperti, sehingga, dan, sedangkan, tidak boleh untuk
memulai suatu kata.
b)
Kata depan misalnya pada, sering dipakai tidak pada tempatnya,
misalnya diletakkan di
depan subyek (akan merusak susunan kalimat).
c)
Kata di mana dan dari, sering kurang tepat pemakaiannya, seperti
kata where dan of dalam bahasa Inggris. Dalam
bahasa Indonesia bentuk yang demikian tidak baku dan tidak boleh digunakan.
d)
Awalan ke dan di harus dibedakan sebagai awalan kata kerja atau
kata depan (ke dan di untuk kata depan harus dipisahkan dari kata dasarnya).
e)
Tanda baca harus dipergunakan dengan tepat.
e.
Jumlah skripsi
Pada dasarnya jumlah yang ditentukan adalah lima
buah (kecuali ada lembaga di luar Fakultas yang memerlukannya) masing-masing sebuah untuk
:
1.
Perpustakaan
2.
Penulis
3.
Pembimbing
4.
Pembimbing Pendamping
5.
Bagian
Permohonan skripsi dari lembaga yang memerlukan,
harus mengajukan permohonan kepada Fakultas.
2.
Aturan Khusus
a.
Cara Penulisan referensi di dalam naskah (sitasi)
Sitasi ditulis dengan cara menuliskan nama penulis
dan tahun terbitan (di dalam kurung) setelah penulisan kalimat yang disitasi.
Nama penulis yang terdiri dari 2 kata atau lebih, hanya disebutkan nama
akhirnya saja. Penulis yang lebih dari 2 orang, yang dicantumkan hanya nama
penulis pertama dan diikuti dengan dkk.Gelar kesarjanaan tidak boleh
dicantumkan dalam penulisan.
1)
Nama Pengarang yang disitasi dapat ditulis di permulaan, di tengah
atau di akhir kalimat
a)
Nama pengarang ditulis pada permulaan kalimat.
Penulis yang tulisannya diacu dalam uraian hanya
disebutkan nama akhir saja, kalau lebih dari 2 orang hanya nama akhir penulis
pertama yang dicacntumkan dan diikuti dengan dkk.
Contoh
:
1)
Menurut Calvin (1998)..........................
2)
Craig dan Powers (2002) menyatakan bahwa....................
b)
Nama Pengarang ditulis di dalam atau di tengah kalimat.
Pendapat ini sesuai dengan laporan hasil penelitian
Finn (1994) yang menyatakan bahwa erupsi gigi desidui pada anak perempuan lebih
dahulu dari pada anak laki – laki.
c)
Nama pengarang ditulis pada akhir kalimat
Material cetak diklasifikasikan menjadi dua
kelompok, yaitu elastis dan
non
elastik (Combe, 1992).
2)
Nama Pengarang lebih dari dua
Kalau nama pengarang lebih dari dua, cukup
dicantumkan nama pengarang pertama saja, disertai dengan kata et al.
Atau dkk. Kata et al., adalah singkatan dari et alii, yang dapat diterjemahkan
ke dalam bahasa Indonesia sebagai dan kawan-kawan (dkk).
Contoh
:
Menurut
Meisel dkk. (1996) bensin dapat dibuat dari methanol
.....................................................................................................
Yang
membuat tulisan pada contoh berjumlah 4 orang, yaitu :
Meisel,
S.L., McCullough, J.P., Leckthaler, C.H., dan Weisz., P.B.
3)
Satu Sitasi, lebih dari satu karangan
Satu kalimat sitasi yang merupakan suatu rangkuman
yang mengandung satu pengertian tetapi dari berbagai nara sumber yang
menguraikan hal yang sama, jika dikutip lebih dari satu nara sumber, maka diantara
setiap nama pengarang beserta tahunnya, diberi tanda titik koma (;). Misalnya :
Kondisi malnutrisi pada anak akan mempengaruhi kecepatan erupsi gigi dan.................
(Finn, 1994; McDonald, 1994).
4)
Sitasi dari sitasi
Hal ini boleh dilakukan asalkan dalam keadaan
terpaksa atau darurat (misalnya : publikasi dari pernyataan yang ditulis tidak
ketemukan). Hal ini harus ada izin dari pembimbing.
Contoh
:
Menurut Hardy (1989) di dalam buku karangan McDonald
(1994) bahwa erupsi gigi desidui dipengaruhi oleh masukan zat gizi. Kalimat ini
dapat ditulis dengan cara : Erupsi gigi desidui dipengaruhi oleh masukan zat
gizi (Hardy, 1989 cit. McDonald, 1990), berarti bahwa penulis tidak membaca buku
asli karangan Hardy (1989).
5)
Sitasi dari situs internet
Situs internet yang tidak tercantum tahunnya, maka
tahun yang dicantumkanadalah tanggal, bulan, dan tahun saat mansitasi.
b.
Cara Pembuatan table
Tabel merupakan susunan informasi berupa
angka-angka, kata-kata atau kalimat-kalimat pendek atau singkat yang diatur ke
dalam kolom dan baris.Maksud pembuatan tabel adalah untuk meringkas berbagai
keteranganyang diperoleh dari berbagai sumber dan meringkas hasil penelitian,
sehingga pembaca akan lebih sering memahami hasil penelitian.Tabel ditempatkan
di antara kalimat- kalimat yang membahas tabel itu sendiri dan tabel diletakkan
dekat sekali dengan pengantar tabel, agar lebih komunikatif dalam membacanya.
Antara kalimat sebelum dan sesudah tabel harus diberi jarak.Tabel dibuat dengan
memperhatikan hal-hal berikut :
1)
Judul tabel (daftar) ditempatkan diatas tabel (daftar), tanpa diakhiri dengan tanda
titik.
2)
Tabel (daftar) tidak boleh dipenggal, kecuali kalau memang terlalu panjang, sehingga
tidak mungkin diktik dalam satu halaman panjang. Halaman lanjutan tabel (daftar),
diberi nomor tabel (daftar) dengan angka Arab dan kata lanjutan tanpa judul.
3)
Kolom – kolom didalam tabel diberi nama dan diberi garis vertikal agar pemisahan
antara kolom yang satu dengan yang lainnya cukup tegas.
4)
Bila tabel (daftar) lebih besar dari ukuran lebar kertas sehingga harus dibuat arah
memanjang dari kertas, maka bagian tabel harus diletakkan disebelah kiri
kertas.
5)
Garis batas dibuat di atas dan di bawah tabel (daftar) agar terpisah dari
uraian pokok dalam naskah.
6)
Tabel (daftar) diketik simetris.
7)
Tabel (daftar) yang lebih dari 2 halaman atau yang harus dilipat, ditempatkan pada
lampiran.
8)
Keterangan tabel ditulis di bagian bawah tabel.
c.
Cara pembuatan gambar, grafik, dan foto
Gambar, grafik, foto dan sejenisnya diberi nomor
urut tersendiri dengan angka Arab. Semua gambar dan sejenisnya disebut sebagai
gambar (artinya tidak dibedakan) dan diberi nomor urut (Misal: Gambar 2, dan
seterusnya). Pembuatan gambar pada dasarnya memperhatikan hal – hal berikut:
1)
Gambar tidak boleh dipenggal
2)
Keterangan gambar dapat pula di tuliskan pada tempat – tempat yang kosong di
dalam gambar atau di bagian bawah gambar. Keterangan gambar jangan ditulis pada
halaman lain.
3)
Gambar yang di lukis melebar sepanjang tinggi kertas, maka bagian atas gambar
diletakkan disebelah kiri kertas.
4)
Ukuran gambar (lebar dan tingginya) diusahakan sewajarnya (jangan terlalu kurus
atau terlalu gemuk).
5)
Skala pada grafik harus dibuat agar mudah dipakai untuk mengadakan intrapolasi
atau ekstrapolasi.
6)
Letak gambar harus diatur simetris.
d.
Penulisan pengarang dalam pustaka
Semua penulis harus dicantumkan namanya di dalam
daftar pustaka. Sumber pustaka yang ditulis oleh sebuah lembaga, bukan
seseorang, maka lembaga tersebut dianggap sebagai penulis. Pustaka yang berasal
dari suatu sumber yang nama pengarangnya tidak dicantumkan, maka pada bagian
yang seharusnya dicantumkan nama pengarang, diganti kata anonim.
1)
Nama penulis lebih dari satu suku kata
Nama penulis yang terdiri dari 2 kata atau lebih,
cara penulisannya ialah nama akhir diikuti dengan tanda koma, singkatan nama
depan, tengah dan seterusnya.
Contoh
:
a)
Michael Laudruf ditulis : Laudruf, M.
b)
Donald Firgerald Othmer ditulis : Othmer, D.F.
2)
Nama dengan garis penghubung
Nama penulis yang dalam sumber aslinya ditulis
dengan garis penghubung di antara dua suku kata, maka keduanya dianggap sebagai
satu suku kata, tidak boleh dibalik
3)
Nama yang diikuti dengan singkatan
Nama yang diikuti dengan singkatan, dianggap bahwa
singkatan itu menjadi satu dengan suku kata yang ada didepannya.
Contoh
:
a)
Mawardi A.I., ditulis Mawardi A.I.,
b)
William D, Ross Jr, ditulis Ross Jr. W.D.
e.
Penulisan daftar pustaka
Sumber pustaka berupa buku teks, monograf, majalah
ilmiah/ jurnal ilmiah,makalah seminar, laporan penelitian, website dan
lain-lain, ditulis di dalam daftar pustaka dengan cara yang berbeda-beda.
1)
Pustaka yang berasal dari buku
Pustaka yang berasal dari buku teks pada prinsipnya
ditulis dengan urutan:nama penulis, tahun terbitan, judul buku, edisi, penerbit,
kota penerbit dan halaman. Judul buku dicetak miring. Kota penerbit ditulis
hanya satu (yang pertama disebut).
a)
Buku yang ditulis oleh satu orang penulis
Lehner,
T.,1992, Immunology of Oral Diseases, 3rd ed., Blackwell Scientific
Publication, Oxford, p. 11-12. Ini berarti:
Nama
penulis : T.Lehner
Tahun
terbitan : 1992
Judul
buku : Immunology of Oral Diseases
Edisi
: ke-3
Penerbit
: Blackwell Scientific Publication
Kota
penerbit : Oxford
Halaman
: 11 - 12
b)
Buku yang ditulis oleh 2 orang penulis :
Marsh, P., and Martin,
M. V., 2000, Oral Microbiology, 4th ed., Wright Publ., Oxford, p. 35-37.
c)
Buku yang ditulis oleh 2 orang penulis: Craig, R. G., Powers, J.M., and Wataha,
J. C., 2000, Dental Materials Properties and Manipulation, 7th ed.,
Mosby Inc., St. Louis, p.209-220.
2)
Pustaka dari suatu abstract atau intisari
Pustaka yang berasal dari abstract atau
intisari, dalam daftar pustaka perlu dinyatakan dengan mencantumkan kata Abstr.,
atau intisari di dalam tanda kurung.
Contoh
:
Almquist,
J. O., and Cunningham, D.C., 1986, Semen traits of beef bull ejaculated
frequently. J. Anim. Sci. 25:916 (Abstr.).
3)
Lembaga sebagai penulis
World Health Organization, 1991, Oral Health
Surveys, Basic Methods,Geneva, p.1721.Ini berarti: Buku ini tidak dikarang
oleh seorang penulis, tak dikenal siapa pengarangnya.Nama penerbit tidak ada,
kota penerbitnya adalah Geneva.
4)
Pustaka dari sumber yang tidak diketahui pengarangnya
Sumber pustaka yang nama pengarangnya tidak
dicantumkan, maka nama pengarang ditulis anonim.
Contoh
:
Anonim,
2005, Buku Statistik Kesehatan, Direktorat Kesehatan Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta, h.15.
5)
Buku yang ditulis beberapa penulis dengan editor
a)
Craig, R.G., Powers, J. M., (eds.), 2002, Restorative dental materials, 11th
ed., Mosby Inc., London, p.89.
b)
Levin, R.J., 1984, Absorption from the alimentary tract. In: Physiology and
Biochemistry of the Domestic, Fowl, BM (eds.). Vol.5. Academic Press, London,
p.102.
6)
Pustaka dari bab di dalam buku
Vessel, B.S., 1980, Gene enviroment Interaction
in Drug Metabolism in Clinical Pharmacology and Therapeutics, in Turner, p.
(ed.): Clinical Pharmacology and Therapeutics, Macmillan Publishing Co.,
London, p.63-69. Ini berarti: Turner, P. Melakukan editing dari beberapa
karangan dalam satu buku dengan judul : Clinical Pharmacology and
Therapeutics, sedang Vessel, B.S., adalah salah satu pengarang yang
karangannya dikutip oleh Turner, P. Yang terdapat pada halaman 63-69.
7)
Pustaka dari buku yang diterjemahkan
Amerongen, A.V., 1991, Ludah dan Kelenjar Ludah (terj.),
Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, h.37-41. Ini berarti : buku ini
dikarang oleh Amerongen AV dengan bahasa aslinya adalah bahasa Asing. Buku
tersebut kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia (penerjemahnya tidak
ditulis) dan diterbitkan oleh Gadjah Mada University Press di Yogyakarta.
8)
Buku dan jurnal elektronik
Pustaka yang bersumber dari buku dan jurnal
elektronik ditulis di dalam daftar pustaka dengan susunan: penulis, tahun
terbitan, judul buku, penerbit, kota, alamat website, tanggal mengakses.
Contoh
Buku elektronik :
Aghion,
P., and Durlauf, S., (eds.), 2005, Handbook of economic growth,Elsevier:
Amsterdam, http://www.elsevierbooks.com. (04/11/2004).
Contoh
Jurnal elektronik :
Hamilakis,Y.,Pluciennick,M.,andTarlow,S.,2001.Academicperformances,artistic
presentations,Assemblage,6.http://www.shef.ac.uk/assem/issue6/art_web.html,
08/07/2002.
9)
Pustaka yang berasal dari jurnal
Pustaka yang berasal dari jurnal ditulis dengan
urutan: nama penulis, tahun terbitan, judul karangan, nama majalah, volume,
nomor, dan halaman. Nama jurnal dicetak miring dan disingkat sesuai dengan cara
menyikat jurnal menurut Index to Dental Literature terbaru, atau sesuai
dengan singkatan yang terdapat dalam jurnal itu sendiri (tidak diperbolehkan
membuat singkatan sendiri).Parvinem, T., and Larmas, M., 2002, Age
Dependency of Stimulated Salivary Flow Rate, pH. And Lactobacillus and Yeast
Concentration, J.Dent Res.,9(61): 1052- 1057.
10)
Pustaka yang berasal dari makalah seminar
Pustaka yang berasal dari kumpulan makalah seminar
ditulis seperti buku text dengan menambahkan informasi mengenai acara seminar
tersebut.Urutan penulisan adalah: nama penulis, tahun terbitan, judul tulisan,
nama editor, judul kumpulan naskah seminar/ judul seminar, penerbit (bila
ada),kota dan negara, halaman.
Contoh:
Bengtsson,
S., and Solheim, B.G., 1992, Enforcement of data protection privacy and
security in medical informatics. in : Lun, K.C., (ed), Proceedings of the
7th world congress on medical informatics, Geneva, 1561 – 1565.
11)
Pustaka yang berasal dari laporan penelitian
Pustaka yang berasal dari laporan penelitian, tesis,
atau disertasi ditulis
dengan
susunan seperti buku, yaitu : nama penulis, tahun terbitan, judul
tulisan,
jenis tulisan, penerbit/ institusi: kota, halaman.
Contoh:
Arimbi,
B., 2007, Epitelisasi penyembuhan luka pada pemasangan perhiasan tindik lidah, Tesis,
Fakultas,Yogyakarta, h.15.
12)
Pustaka dari risalah pada surat kabar
Sumber yang berupa surat kabar ditulis di dalam
daftar pustaka dengan urutan: nama penulis, tahun terbitan, judul tulisan, nama
surat kabar, tanggal,nomor dan halaman yang memuat judul berita tersebut.
Contoh:
Ali-Imran, 2004, Menggosok gigi dengan serabut
kelapa cukup efektif bagi penduduk di pedesaan terpencil, Kedaulatan Rakyat, 8
Agustus 2004. Tahun ke-59. Nomor 301 : 15.
f.
Cara penulisan lampiran
Lampiran dalam penulisan proposal maupun skripsi
sangat diperlukan untuk disajikan atau didokumentasikan secara leluasa.
Lampiran kadang-kadang diperlukan untuk menjelaskan prosedur laboratorium,
klinik, kuesioner, skema, denah, dan surat ijin, jika materi ini disajikan
dalam batang tubuh akan mengganggu kelancaran dalam membaca atau memahami
proposal atau skripsi.Format penulisan lampiran adalah bebas, tidak ada aturan
dalam format,disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing materi.
D.
PENUTUP
1.
Ujian/ Seminar Proposal, hasil penelitian dan Skripsi
a.
Pelaksanaan ujian
Pelaksanaan seminar dan atau ujian diserahkan pada
kebijakan masing-masing bagian, untuk ujian akhir skripsi, bagian wajib
memperhatikan jadwal yudisium yang disusun Wakil Dekan I.
b.
Syarat ujian
Semua bahan seminar dan ujian proposal atau skripsi
telah disusun dan dinyatakan selesai oleh pembimbing dan pembimbing pendamping.
c.
Seminar proposal dan seminar hasil penelitian
1)
Seminar proposal dihadiri paling sedikit oleh pembimbing, pembimbing pendamping
dan satu dosen tamu.
2)
Dapat dihadiri oleh para dosen di bagian masing-masing dengan status sebagai
korektor atau pemberi masukan.
3)
Dapat dihadiri para mahasiswa peserta skripsi dari bagian yang bersangkutan
dengan status sebagai pemberi masukan.
d.
Ujian proposal, ujian hasil penelitian dan ujian akhir skripsi
1)
Ujian dilaksanakan oleh tim penguji yang terdiri atas pembimbing (sebagai ketua),
pembimbing pendamping dan salah seorang penguji tamu.
2)
Penguji tamu diatur oleh masing-masing bagian melalui koordinator skripsi.
3)
Nilai skripsi merupakan gabungan dari nilai ujian proposal, nilai seminar hasil
penelitian dan ujian akhir skripsi, dengan perbandingan bobot 25% : 25% : 50%
4)
Bagi bagian yang tidak melakukan ujian proposal dan hasil penelitian langsung
nilai ujian akhir skripsi merupakan nilai skripsi (bobot 100%).
5)
Hasil ujian diumumkan secara terbuka oleh Ketua Tim Penguji segera setelah
ujian selesai.
2.
Cara Penilaian
a.
Penilaian ujian proposal
Ujian proposal penelitian berlangsung selama 90
menit (30 menit presentasi, 60 menit diskusi), dan Penilaian proposal ditujukan
pada:
1)
Materi penulisan proposal dalam aspek: latar belakang, permasalahan, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, hipotesis,metode
penelitian dan tata tulis.
2)
Presentasi dan diskusi (Kemampuan penyajian dan mempertahankan materi proposal).
3)
Nilai proposal ditulis dalam angka (nilai 60-100 dinyatakan lulus; nilai di bawah
60 dinyatakan tidak lulus).
b.
Penilaian ujian hasil penelitian
Ujian hasil penelitian berlangsung selama 90 menit
(30 menit presentasi, 60 menit diskusi) dan penilaian hasil penelitian
ditujukan dalam presentasi dan diskusi mengenai:
1)
Ketepatan metode penelitian
2)
Kesalahan atau kesulitan yang dialami
3)
Perubahan metode penelitian
4)
Analisis hasil penelitian
5)
Nilai ujian hasil penelitian ditulis dalam angka (nilai 60-100 dinyatakan
lulus;nilai di bawah 60 dinyatakan tidak lulus).
c.
Penilaian ujian skripsi
Ujian skripsi penelitian berlangsung selama 90 menit
(30 menit presentasi, 60 menit diskusi). Penilaian proposal meliputi:
1)
Materi penulisan skripsi dalam aspek: latar belakang, permasalahan, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, hipotesis,metode
penelitian, analisis hasil, pembahasan, kesimpulan, saran dan tata tulis.
2)
Presentasi dan diskusi (kemampuan penyajian dan mempertahankan materi skripsi).
3)
Nilai ujian skripsi ditulis dalam angka (nilai 60-100), selanjutnya digabung dengan
nilai ujian proposal dan ujian hasil penelitian sesuai dengan bobot masing-masing,
setelah digabung nilai tersebut ditransfer ke nilai huruf sebagai berikut:
A ≥ 80 --- lulus
B = 70-80 --- lulus
C = 60-69 --- mengulang
D ≤ 60 --- tidak lulus
(contoh lembar
penilaian ujian : Lampiran XVI, XVII, XVIII dan XIX)
4)
Nilai skripsi diserahkan ke Kasi Akademik dan Kemahasiswaan apabila sudah
dibendel dan ditandatangani oleh dosen pembimbing dan pembimbing pendamping.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar