Metode ilmiah
Metode berasal
dari bahasa Yunani “Methodos” yang berarti cara atau jalan yang
ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka, metode menyangkut masalah cara
kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan.
Pengertian metode
ilmiah menurut para ahli :
- Almack (1939) menyebutkan bahwa metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan, dan penjelasan kebenaran.
Metode
ilmiah merupakan suatu prosedur (urutan langkah) yang harus dilakukan untuk melakukan
suatu proyek ilmiah (science project).
- Menurut Almadk (1939),” metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran.
- Menurut Ostle (1975) metode ilmiah adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu interelasi.”
Sifat Metode Ilmiah :
- Efisien dalam penggunaan sumber daya (tenaga, biaya, waktu)
- Terbuka (dapat dipakai oleh siapa saja)
- Teruji (prosedurnya logis dalam memperoleh keputusan)
Secara umum metode ilmiah meliputi
langkah-langkah.
1.
Observasi awal
Setelah topik yang akan
diteliti dalam proyek ilmiah ditentukan, langkah pertama untuk melakukan proyek
ilmiah adalah melakukan observasi awal untuk mengumpulkan informasi segala
sesuatu yang berhubungan dengan topik tersebut melalui pengalaman, berbagai
sumber ilmu pengetahuan, berkonsultasi dengan ahli yang sesuai.
- Gunakan semua referensi: buku, jurnal, majalah, koran, internet, interview, dll.
- Kumpulkan informasi dari ahli: instruktur, peneliti, insinyur, dll.
- Lakukan eksplorasi lain yang berhubungan dengan topik.
Permasalahan merupakan
pertanyaan ilmiah yang harus diselesaikan. Permasalahan dinyatakan dalam pertanyaan
terbuka yaitu pertanyaan dengan jawaban berupa suatu pernyataan, bukan jawaban
ya atau tidak. Sebagai contoh: Bagaimana cara menyimpan energi surya di rumah?
- Batasi permasalahan seperlunya agar tidak terlalu luas.
- Pilih permasalahan yang penting dan menarik untuk diteliti.
- Pilih permasalahan yang dapat diselesaikan secara eksperimen.
Hipotesis merupakan
suatu ide atau dugaan sementara tentang
penyelesaian masalah yang diajukan dalam proyek ilmiah. Hipotesis dirumuskan
atau dinyatakan sebelum penelitian yang seksama atas topik proyek ilmiah
dilakukan, karenanya kebenaran hipotesis ini perlu diuji lebih lanjut melalui
penelitian yang seksama. Yang perlu diingat, jika menurut hasil pengujian
ternyata hipotesis tidak benar
bukan berarti penelitian yang dilakukan salah.
- Gunakan pengalaman atau pengamatan lalu sebagai dasar hipotesis
- Rumuskan hipotesis sebelum memulai proyek eksperimen
Eksperimen dirancang dan
dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Perhitungkan semua variabel,
yaitu semua yang berpengaruh pada eksperimen. Ada tiga jenis variabel yang
perlu diperhatikan pada eksperimen: variabel bebas, variabel terikat, dan
variabel kontrol.
Varibel bebas merupakan
variabel yang dapat diubah secara bebas. Variabel terikat adalah variabel yang
diteliti, yang perubahannya bergantung pada variabel bebas. Variabel kontrol
adalah variabel yang selama eksperimen dipertahankan tetap.
- Usahakan hanya satu variabel bebas selama eksperimen.
- Pertahankan kondisi yang tetap pada variabel-variabel yang diasumsikan konstan.
- Lakukan eksperimen berulang kali untuk memvariasi hasil.
- Catat hasil eksperimen secara lengkap dan seksama.
Kesimpulan proyek
merupakan ringkasan hasil proyek eksperimen dan pernyataan bagaimana hubungan
antara hasil eksperimen dengan hipotesis. Alasan-alasan untuk hasil eksperimen
yang bertentangan dengan hipotesis termasuk di dalamnya. Jika dapat dilakukan,
kesimpulan dapat diakhiri dengan memberikan pemikiran untuk penelitian lebih
lanjut.
Jika hasil eksperimen tidak sesuai dengan
hipotesis:
- Jangan ubah hipotesis
- Jangan abaikan hasil eksperimen
- Berikan alasan yang masuk akal mengapa tidak sesuai
- Berikan cara-cara yang mungkin dilakukan selanjutnya untuk menemukan penyebab ketidaksesuaian
- Bila cukup waktu lakukan eksperimen sekali lagi atau susun ulang eksperimen.
Dalam melaksanakan penelitian secara ilmiah. Abclson (1933) mcmberikan
langkah-langkah berikut:
1. Tentukan judul. Judul dinyatakan secara singkat
1. Tentukan judul. Judul dinyatakan secara singkat
2. Pemilihan masalah. Dalam pemilihan ini harus:
a). Nyatakan apa
yang disarankan oleh judul.
b). Berikan alasan
terhadap pemilihan tersebut. Nyatakan perlunya diselidiki masalah menurut
kepentingan umum.
c). Sebutkan ruang
lingkup penelitian. Secara singkat jelaskan materi. situasi dan hal-hal lain
yang menyangkut bidang yang akan diteliti.
3. Pemecahan masalah. Dalain niemecahkan masalah harus
diikuti hal-hal berikut:
a).Analisa harus
logis. Aturlah bukti dalam bnntuk yang sistematis dan logis. Demikian juga
halnya unsur-unsur yang dapat memecahkan masalah.
b). Proscdur
penelitian yang digunakan harus dinyatakan secara singkat.
c) Urutkan data, fakta dan keterangan-keterangan khas yang
diperlukan
d). Harus dinyatakan bagaimana set dari data diperoleh
termasuk referensi yang digunakan.
e). Tunjukkan cara data dilola sampai mempunyai arti dalam
memecahkan masalah.
f). Urutkan asumsi-asumsi
yang digunakan serta luibungannya dalam berbagai fase penelitian.
4. Kesimpulan
a). Berikan kesimpulan dari hipotesa. nyatakan dua atau
tiga kesimpulan yang mungkin diperoleh b). Berikan implikasi dari kesimpulan.
Jelaskan bebernpa implikasi dari produk hipotesa dengan memberikan beberapa
inferensi.
5. Berikan studi-studi sebelumnya yang pernah dikerjakan
yang berhubungan dengan masalah.
Nyalakan kerja-kerja sebelumnya secara singkat dan berikan
referensi bibliografi yang mungkin ada manfaatnya scbagai model dalam
memecahkan masalah. Dari pedoman beberapn ahli di atas, maka dapal disimpulkan
balnwa penelitian dengan mcnggunakan metode ilmiah sckurang-kurangnya dilakukan
dengan langkah-langkah berikut:
a. Merumuskan serta mcndefinisikan masalah
Langkah pertama dalam meneliti adalah menetapkan masalah
yang akan dipecahkan. Untuk menghilangkan keragu-raguan. masalah tersebut
didefinisikan secara jelas. Sampai ke mana luas masalah yang akan dipecahkan
Sebutkan beberapa kata kunci (key words) yang terdapal dalam masalah Misalnya.
masalah yang dipilih adalah Bagaimana pengaruh mekanisasi terhadap pendapatan
usaha tani di Aceh?
b. Mengadakan studi kepustakaan
Setelah masalah dirumuskan, step kedua yang dilakukan dalam
mencari data yang tersedia yang pernah ditulis peneliti sebelumnya yang ada
hubungannya dengan masalah yang ingin dipecahkan. Kerja mencari bahan di
perpustakaan merupakan hal yang tak dapat dihindarkan olch seorang peneliti.
Ada kalanya. perumusan masalah dan studi keputusan dapat dikerjakan secara
bersamaan.
c. Memformulasikan hipotesa
Setelah diperoleh infonnasi mengenai hasil penelitian ahli
lain yang ada sangkut-pautnya dengan masalah yang ingin dipecahkan. maka tiba
saatnya peneliti memformulasikan hipotesa-hipolesa unttik penelitian. Hipotesa
tidak lain dari kesimpulan sementara tentang hubunggan sangkut-paut
antarvariabel atau fenomena dalam penelitian. Hipotesa merupakan kesimpulan
tentatif yang diterima secara sementara sebelum diuji.
d. Menentukan model untuk menguji hipotesa
Setelah hipotesa-hipotesa ditetapkan. kerja selanjutnya
adalah merumuskan cara-cara untuk menguji hipotesa tersebut. Pada ilmu-ilmu
sosial yang telah lebih berkembang. scperti ilmu ekonomi misalnva. pcnguji’an
hipotesa didasarkan pada kerangka analisa (analytical framework) yang telah
ditetapkan. Model matematis dapat juga dibuat untuk mengrefleksikan hubungan
antarfenomena yang secara implisif terdapal dalam hipotesa. untuk diuji dengan teknik
statistik yang tersedia.Pcngujian hipotesa menghendaki data yang dikumpulkan
untuk keperluan tersebut. Data tersebut bisa saja data prime ataupun data
sekunder yang akan dikumpulkan oleh peneliti.
e. Mengumpulkan data
Peneliti memerlukan data untuk menguji hipotesa. Data
tersebut yang merupakan fakta yang digunakan untuk menguji hipotesa perlu
dikumpulkan. Bcrgantung dan masalah yang dipilih serta metode pcnelitian yang
akan digunakan. teknik pengumpulan data akan berbeda-beda. Jika penelitian
menggunakan metode percobaan. misalnya. data diperoleh dan plot-plot pcrcobaan
yang dibual sendiri oleh peneliti Pada metodc scjarah ataupun survei normal,
data diperoleh dengan mcngajukan pertanyaan-pertanyaan kepada responden. baik
secara langsung ataupun dengan menggunakan questioner Ada kalanya data adalah
hasil pengamatan langsung terhadap perilaku manusia di mana peneliti secara
partisipatif berada dalam kelompok orang-orang yang diselidikinya.
f. Menyusun,menganalisa, dan menyusun interfensi
Setelah data terkumpul. pcneliti menyusun data untuk
mengadakan analisa Sebelum analisa dilakukan. data tersebul disusun lebih
dahulu untuk mempermudah analisa. Penyusunan data dapat dalam bentuk label
ataupun membuat coding untuk analisa dengan komputer. Sesudah data dianalisa.
maka perlu diberikan tafsiran atau interpretasi terhadap data tersebut.
g. Membuat generalisasi dan kesimpulan
Setelah tafsiran diberikan, maka peneliti membuat
generalisasi dari penemuan-penemuan, dan selanjutnya memberikan beberapa
kesimpulan. Kesimpulan dan generalisasi ini harus berkaitan dengan hipotesa.
Apakah hipotesa benar untuk diterima. ataukah hiporesa tersebut ditolak.
h. Membuat laporan ilmiah
Langkah terakhir dari suatu penelitian ilmiah adalah
membuat laporan ilmiah tentang hasil-hasil yang diperoleh dari penelitian
tersebut. Penulisan secara ilmiah mempunyai teknik tersendiri.
Karakteristik metode
ilmiah :
1. Bersifat kritis,
analistis, artinya metode menunjukkan adanya proses yang tepat untuk
mengidentifikasi masalah dan menentukan metode untuk pemecahan masalah.
2. Bersifat logis, artinya
dapat memberikan argumentasi ilmiah. Kesimpulan yang dibuat secara rasional
berdasarkan bukti- bukti yang tersedia.
3. Bersifat obyektif,
artinya dapat dicontoh oleh ilmuwan lain dalam studi yang sama dengan kondisi
yang sama pula.
4. Bersifat konseptual,
artinya proses penelitian dijalankan dengan pengembangan konsep dan teori agar
hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
5. Bersifat empiris,
artinya metode yang dipakai didasarkan pada fakta di lapangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar